Kamis, 15 November 2007

GAGASAN

Menjadi Juru (Kampanye) Damai
by. Hendrikus Adam BR*

Hari ini tepatnya 15 November 2007, segenap warga Kalimantan Barat diberi kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara dalam proses Pemilihan Langsung Kepala daerah (Gubernur dan Wakil Gubernur) yang untuk pertamakalinya dilakukan secara langsung di Bumi Kalimantan Barat. Momen yang merupakan puncak dari rangkaian kampanye yang dihelat selama kurang lebih 14 hari sebelumnya ini adalah babak akhir sekaligus penentu bagi empat pasang kandidat Gubernur-Wakil Gubernur, memuju KB 1.

Kalau pada saat kampanye baik para kandidat, tim kampanye, simpatisan masing-masing peserta Pilgub lebih banyak berebut mempromosikan kandidat yang didukungnya masing-masing dengan dengan berbagai media yang ada, maka pada hari ini dan seterusnya yang terpenting dan semestinya menjadi tujuan bersama yang harus dicapai adalah bagaimana segenap elemen masyarakat menyambut PIlgub ini dengan hati yang terbuka penuh damai. Menghindari prasangka-prasangka buruk terhadap satu dengan lainnya akan semakin baik untuk di perhatikan bersama, dimana kampanye damai menjadi layak di gulirkan segenap elemen masyarakat bahwa Pilgub merupakan tanggungjawab bersama.

Harus disadari pula, bahwa pesta demokrasi yang memuat nilai-nilai politis didalamnya senantiasa terkait erat dengan berbagai macam kepentingan yang satu dengan lainnya tentu dalam satu sisi tertentu memang sangat berbeda, namun bila dilihat dari sisi lain tentu kita juga tidak memungkiri yakni adanya keinginan bersama untuk membangun Kalimantan Barat yang lebih baik dan beradab. Karenanya menyikapi persoalan seperti ini, maka adalah sangat rasional bilamana rakyat Kalbar dengan cerdas tidak mudah diprovokasi oleh berbagai isu-isu miring yang dapat memecah belah keutuhan dan eksistensi warga Kalimantan Barat khususnya dan NKRI umumnya.

Memilih pemimpin berdasarkan hati nurani tanpa harus membeda-bedakan identitas masing-masing adalah sebuah catatan pentignya atas penghayatan terhadap eksistensi demokrasi yang selama ini kita dengungkan yang harus dielaborasikan dalam setiap tingkah laku, sikap dan tindakan sebagai manusia yang beradab. Dengan adanya ruang seperti ini maka setidaknya telah memberikan celah "kemerdekaan" bagi setia insan di muka bumi ini ata kebebasan yang selalu dinantikan sebagai manusia yang bermartabat sama.

Pesta demokrasi kali ini menjadi sangat menarik di refleksikan bersama sebagai sebuah proses pembelajaran bersama untuk mau bersabar, memahami akan keberagaman, saling menghargai, saling percaya dan saling mengingatkan antar satu dengan yang lainnya yang untuk selanjutnya menuntut sebuah komitmen bersama yakni JIWA BESAR untuk mau saling menerima sebagai hasil akhir dari sebuah "pertarungan" politik. Dimana, setiap konsekuensi berupa kekalahan maupun kemenangan dalam sebuah pesta.

Pada kenyataannya tidak bisa ditapik pula bahwa beragam warga Kalbar dengan latar belakang yang berbeda turut serta dalam proses ini yang terelaborasi pada masing-masing kubu dalam mendukung kandidat yang dijagokan. namun demikian, terlepas dengan kondisi tersebut kepentingan bersama pada hari ini maupun pasca pemilihan yang perlu menjadi cita-cita bersama yakni terwujudnya Pilgub Kalbar yang damai, aman dan bermartabat hendaknya menjadi pilihan penting yang harus diusung secara bersama.

Untuk itu, melalui kampanye pemenangan masing-masing kandidat yang sebelumnya pernah dilangsungkan selama 2 minggu, maka kali ini kampanye untuk kemenangan bersama warga Kalbar (Pilgub Kalbar yang damai, aman dan bermartabat) perlu pula didaraskan secara bersama oleh warga Kalbar dengan mencoba menjadi Juru (kampanye) Damai yang boleh dimulai pada diri sendiri kemudian pada saudara, keluarga, tetangga, komunitas masyarakat sidekitar kita. Kampanye (damai) ini perlu terus digulirkan sepanjang massa melalui sikap, prilaku dan pikiran positif untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang egalitear, saling menghargai dan beradab di Kalimantan Barat.

Hendrikus Adam BR,
*)Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Pontianak, Anggota Jaringan Rakyat Untuk Keadilan dan Perdamaian (JRKP)Pontianak.